Selasa, 25 November 2014

Adopsi

"Goooollllll..." Teriakan Tomi disertai selebrasi berlari ketengah lapangan merayakan golnya. Joni dan kawan-kawan hanya bisa merundukan kepala, melihat gawang timnya dibobol Tomi untuk ketiga kalinya. Hari yang sepertinya tidak bersahabat bagi Joni.

Hari mulai gelap, matahari perlahan terlihat mulai tenggelam. Pertanda permainan sudah usai. Joni harus menerima kekalahan timnya dengan lapang dada.

"Mari pulang Jon!" Tomi mengajak Joni untuk pulang bersama, karena rumah keduanya berdekatan.

*****

"Sudah banyak yang berubah sekarang." Joni membuka pembicaraan.

"Sudah berapa tahun kita tidak kesini Jon?" Tanya Tomi.

"Entah lah, mungkin sekitar 20 tahun di perantauan Tom."

"Coba lihat itu." Telunjuk Tomi coba mengarahkan pandangan Joni, "pohon besar itu tak lagi ada," Pohon yang sangat besar untuk menaruh sepeda di bawahnya agar tak kepanasan.

"Kau benar, tiang gawang bambu pun kini berubah jadi besi."

"Jon tidak kah kau ingin main sepak bola lagi?" Tanya Tomi melihat ke arah Joni.

"Sudah tua Tom, biarlah anak-anak itu yang bermain."

"Ku harap itu bukan jawaban karena kau takut ku kalahkan lagi." Tawa keduanya terdengar riang. Wajah Joni pun terlihat tersipu malu. Mungkin benar itu hanya alasan Joni takut dikalahkan lagi oleh Tomi.

Joni tak sanggup menutupi mukanya yang mulai memerah karena malu. Ditambah melihat Tomi yang sepertinya sangat puas menertawainya."Eh, anakmu nendangnya pakai kaki kiri sepertimu." Joni mencoba mengalihkan pembicaraan. 

"Anakmu larinya kencang Jon, sepertimu dulu."

"Itu anakmu, suka mendorong lawannya sama seperti ayahnya."

"Buah jatuh tak jauh dari pohonnya Jon. Anakmu pemarah persis sepertimu Jon."

"Ah anakmu gak bisa lompat tinggi kayak kamu." Joni pun tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya.

Aksi saling sindir keduanya berlangsung heboh, disertai tawa riang mengingat masa lalu. Mungkin saling sendir ini bila dilakukan 20 tahun lalu sudah terjadi perkelahian antara keduanya. Sampai tak terasa langit mulai gelap. Senja pun hanya terlihat mulai tenggelam, awan berubah menjadi oranye seperti warna jeruk.

"Ayaaaaah..." Suara anak kecil yang berlari menghampiri ayahnya. Segera ikut duduk di pematang sawah di samping ayahnya setelah selesai bermain bola. Ayahnya menyeka keringat si anak yang mengalir di wajah menetes dari rambut.

"Ayah aku lapar. Masak apa yah?" Dengan wajah merunduk terlihat lesu dan kelelahan.

"Ayam goreeeeeeng." Jawab Tomi dan Joni bersamaan.

"Asyiiiiik." Seketika langsung berdiri dan tampak bersemangat. Seperti anak sekolah ketika mendengar bel pulang berbunyi. Si anak berlari kencang, berharap segera sampai rumah untuk memberi makan cacing-cacing di perutnya yang sudah berdemo.

Tomi dan Joni mempercepat langkah kaki untuk membuntuti anaknya. Memastikan anaknya tak salah jalan pulang. Mengingat ini adalah hari pertama mereka di kampung halaman setelah bertahun-tahun hidup di perantauan.

Minggu, 16 November 2014

Pembalasan


Gulali (sumber : Link )
Bel istirahat sudah berbunyi, terlihat para murid berhamburan keluar kelas. Akhirnya yang aku tunggu datang juga, gadis dengan rambut sebahu dan bando merah di atasnya. Dia pun duduk di bawah pohon dengan kaki dilipat ke belakang sebelah kanan dan kedua tangan di pangkuan.

"Ini!" sebuah gulali dua warna berbentuk hati ditawarkan teman lelakinya. Lelaki yang sama dengan gulalinya yang dibeli dari penjual gulali di depan gerbang sekolah. Mereka selalu mengahabiskan waktu istirahatnya untuk menikmati gulali di bawah pohon dengan melihat teman-temannya bermain dan berlari-larian.

Di balik pohon ini aku bisa melihat betapa dia tengah asyik menikmati gulalinya. Berkali-kali dia mengulumnya dan sesekali memainkan lidahnya di dalam hingga terlihat rahang bawahnya yang bergoyang ke kiri dan ke kanan.

Bel masuk pun telah berbunyi, sontak semua murid berlari menuju kelas masing-masing termasuk dia dan teman lelakinya.

Perlahan aku mendekati gulali yang dia buang. Gulali ukuran besar hingga tak cukup waktu 30 menit istirahat untuk mengahabiskannya. Dia terpaksa membuangnya karena dilarang membawa makanan saat jam pelajaran berlangsung.

"Manisnya, gulali yang enak sekali," ucapku menikmati gulali yang terbuang. Betapa beruntungnya aku setiap hari bisa merasakan gulali yang sempat bergoyang dimulutnya.

*****

"Ke mana dia? Sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Tapi dia tak juga terlihat," kedua bola mataku mencoba terus mencarinya dari balik pohon.

*****

"Kepala, pundak, lutut dan kaki, pinggul digoyang bertepuk tangan. Kepala, pundak, lutut dan kaki, pinggul digoyang bertepuk tangan."

Terdengar alunan musik yang mengiringi gerakan senam siswa-siswi di halaman sekolah. Rutinitas sekolah setiap jumat pagi. Lagu senam yang mengajak untuk menggerakan badan mengikuti irama bagi siapapun yang mendengarnya.

Bel istirahat pun sudah berbunyi, namun aku masih juga tak melihatnya. Sudah satu minggu ini dia tak datang ke pohon. Pohon tempat di mana aku selalu menunggunya.

"Oh Tuhan di mana dia?" Akhirnya aku memutuskan mencoba berkeliling sekolah untuk mencarinya.

"Oh di sana rupanya," Duduk berdua di bangku kantin yang baru direnovasi. Tanpa pikir panjang aku langsung menghampirinya. Mencoba menguping apa yang mereka bicarakan dari jarak dekat.

"Bagaimana enakan makanan di sinikan? Aku bosan gulali terus," tanya lelaki itu dengan mulut yang penuh dengan makanan.

"Oh jadi dia yang mengajak ke sini, hingga tak pernah lagi aku melihatnya di pohon."

"Perlu kuberi pelajaran!" aku pun mengendap-endap berjalan ke arahnya.

"Aaaauuuuwwww," jeritan lelaki itu terdengar keras.

Tanpa pikir panjang aku berlari menjauh untuk bersembunyi. "Untung aku tidak terinjak," seraya mengelus dada.

"Kamu kenapa?" tanyanya.

"Gak papa cuma gatal sedikit dan agak merah. Palingan hanya bentol," jelas si lelaki itu dengan menunjukan bagian kaki yang terasa gatal.

"Rasakan gigitanku, karena kau telah mengganggu jatah makan siangku." ujarku meninggalkannya untuk kembali ke pohon tempat di mana aku merasa aman.

Senin, 20 Oktober 2014

Dunia Harapan

Andai aku bisa menggambar aku akan membuat duniaku dalam sketsa.

Andai aku bisa menulis aku akan membuat duniaku dalam kata.

Aku hanya bisa berdoa aku membuat duniaku melalui harapan demi harapan setiap harinya.

Minggu, 14 September 2014

Berbeda

Awalnya aku belajar dari apa yang aku lihat, aku belajar dari apa yang aku dengar. Kupikir semua akan sama saat aku merasa siap dengan apa yang aku pelajari. Namun nyatanya semua berbeda. Aku harus melakukan semua dengan berbeda.

Senyum yang berbeda, tawa yang berbeda, tidur yang berbeda, bermain yang berbeda dan hal-hal lain yang semuanya aku lakukan dengan cara berbeda.

Aku masih harus belajar banyak hal dari sini. Aku belajar tentang bagaimana cara bahagia, aku belajar tentang perjuangan, aku belajar sabar, aku belajar untuk tidak bosan dalam berharap. Semua masih dalam tahap belajar, entah kapan akan lulus.

Dulu kupikir ini semua akan berat. Ternyata aku salah. Sekarang aku bisa tertawa dengan caraku, aku tak merasa kesepian dengan caraku, aku tak merasa bosan dengan caraku. Semua kulakukan dengan caraku.

Namun apa yang aku lakukan tak seberapa karena ibuku pernah melewati semua ini dan ayahku berjuang untuk keduanya. Dengan mereka dan orang-orang terdekatku aku merasa hidupku sempurna walau tanpa kesempurnaan. Maafkan aku dan tak lupa selalu ku ucapkan terima kasih untuk semuanya.

Kamis, 03 Juli 2014

Tak Ingin Lagi #CERMIN

Hadiah #CERMIN Bentan Pustaka
Seperti biasa setiap hari sabtu Bentang Pustaka selalu mengadakan #CERMIN cerita mini maksimal 200 kata diakun twitternya @bentangpustaka. Tepat pada 30 juni 2014 kemarin salah satu hari bersejarah buat aku. Aku menang dalam #Cermin Bentang Pustaka 28 juni 2014.

Mungkin sedikit lebay tapi sungguh rasanya itu aneh, senang dan gak nyangka. Secara selama ini aku selalu belajar membuat cerita fiksi mulai dari baca-baca buku atau baca karya teman-teman dunia maya sampai mencoba sendiri hingga dapat kritik dan saran. Akhirnya beranikan diri untuk mencoba kuis menulis dan cermin pertamaku menang.

Tapi aku masih curiga jangan-jangan memang gak ada peserta lain yang ikut. Tapi sudahlah yang penting aku senang dan semakin semangat untuk terus mencoba membuat cerita lebih bagus lagi. Ini cerminku silahkan membaca ditunggu kritikan dan sarannya.


Tak Ingin Lagi

Setiap fajar hingga menjalang matahari terbit, di bibir pantai selalu berdiri sesosok wanita setengah baya. Sebuah penantian yang sudah berbulan-bulan ia lakukan.

Hari ini ia datang lagi, wajah kusut yang hanya dibasuh dengan air wudhu sebelum tahajud. Doa yang sama selalu diselipkan dalam ibadah malamnya. Anak laki-laki semata wayangnya berada di belakang. Ternyata tanpa sepengetahuannya sang anak mengikutinya.

"Tak akan pernah pulang bu" suara yang telah mengagetkannya. Wanita itupun menoleh kebelakang dimana suara itu berasal. "Kenapa kau bicara seperti itu nak?" tanyanya.

Sang anak kini berdiri tepat di sampingnya "ayah tak mungkin kuat berenang jauh dari sana" jawab anak dengan pandangan melihat ke tengah lautan. Ibu hanya terdiam tak mengerti mendengar jawaban anaknya.

"Malam dimana ayah hendak pergi berlayar mencari ikan aku mengambil pisau itu dan kulubangi kapalnya. Lalu kubuang pisau itu ke laut" kata sang anak seraya mengarahkan telunjuknya ke arah laut seolah-olah menunjukan dimana ia membuang pisaunya.

"Aku tak ingin melihat pisau itu lagi. Aku tak ingin melihat ayah lagi. Aku tak ingin mendengar jeritan ibu lagi. Aku tak ingin tubuh ibu penuh luka" terang sang anak penuh tangis memeluk ibunya.

Jumat, 20 Juni 2014

Aku Ingin ke Lokalisasi Lagi

Beberapa waktu lalu tepatnya pada tanggal 16 Juni 2014 para pengguna sosial media gempar karena sebuah sejarah baru tercipta. Sebuah tempat prostitusi terbesar seASEAN yang sering disebut gang Dolly, kabarnya sudah berdiri sejak jaman Belanda itu telah ditutup. Hebatnya yang menutup lokalisasi itu adalah seorang wanita walikota Surabaya yang kerap disapa bu Risma.

Hal ini disambut gembira oleh seluruh masyarakat Indonesia hingga menjadi perbincangan hangat disosial media dan media televisi. Namun tak sedikit pula yang kontra. Alasannya sangat banyak dan cukup masuk akal. Dari para warga dan pekerja Dolly yang menggantungkan hidupnya dari lokalisasi bisa berbuat kriminal jika tak dapat kerjaan baru. Lalu dari pelanggan para lelaki yang haus seks bisa melampiaskan nafsunya ke siapa saja atau potensi pemerkosaan. Karena tak bisa menahan nafsunya dan tempat menyalurkan nafsunya ditutup akhirnya bisa khilaf. Semoga perkiraan dampak buruk itu tak terjadi.

Terlepas dari keriuhan berita tentang gang Dolly ada yang selalu terlintas diingatanku ketika mendengar kata lokalisasi. Aku mempunyai sedikit cerita yang menyenangkan tentang lokalisasi. Cerita yang tak lama namun cukup asik bagiku.

Dulu aku selalu menghabiskan waktu di lokalisasi. Kadang aku datang ke lokalisasi waktu malam atau siang hari. Karena kontrakanku di lokalisasi. Sebuah lokalisasi kecil yang kira-kira hanya sekitar 10 wanita setiap malamnya. Kamarnya hanya berjarak sekitar 5 atau 6 kontrakan kecil dari kontrakanku.

Pangkalan wanita malam itu di depan gang. Jadi ketika mereka dapat pelanggan mereka mengajaknya ke kamar dan selalu melewati kontrakanku. Aku selalu melihat mereka setiap malam saat melintas karena aku sering ngopi di warung samping rumah. Namun tak ada satupun yang aku kenal walau wajahnya sudah hafal, hanya bertegur sapa saat mereka meminjam korek. Jangankan mereka sampai sekarang aku masih ga kenal sama beberapa tetanggaku. Kadang aku merasa aku itu aneh, sering ngobrol tapi tak tahu namanya.

Pangkalan yang dipakai wanita penghibur saat malam hari ketika subuh juga dipakai ngetem gerobak sayur bapakku saat dia belanja ke pasar. Uniknya tepat depan kontrakanku itu adalah gereja Dan samping gereja itu masjid. Jadi ketika ada ibadah malam di gereja kalau tidak salah tiap malam minggu dan malam senin mereka yang ingin ke gereja melewati para wanita malam itu. Karena pangkalan wanita malam itu di jalanan depan gereja. Dan yang ingin salat isyakpun juga harus melewati wanita malam itu. Semua saling bertegur sapa untuk numpang lewat. Bagi yang tahu pasar Kranji Baru pasti tahu.

Pemandangan orang mabuk, wanita malam dengan pelangganya, orang yang mencari rizki ke pasar, orang beribadah ke geraja, orang beribadah ke masjid, dan lain-lain selalu kulihat setiap malamnya. Hidup damai dan menyenangkan. Tak ada keributan disana tidak seperti apa yang sering kutemui disosial mediaku semua ingin rusuh saling tuding. Paling kriminalitas disitu yang sering terjadi adalah pencurian. Pernah jemuran lupa dimasukin malam-malam 2 celana jinsku lenyap padahal masih basah.

Tapi yang masih belom aku tahu sampai saat ini adalah tarif wanita malam itu. Aku pernah nanya bapak, katanya 100.000 dapat. Yah maklum ini lokalisasi ecek-ecek tak seperti di Dolly yang kabarnya bisa jutaan. Tapi saat ramai satu wanita malam bisa bolak balik ke kamar dengan 5 pelanggan berbeda dalam 1 jam. Cukup lumayan tapi kata bapak orang-orang bilang itu masih harus dipotong jatah preman.

Masih sering aku menemui orang-orang menganggap lingkungan lokalisasi dan orang sekitarnya itu kotor. Percayalah, aktivitas warga sekitar lokalisasi siang dan malam sama seperti apa yang dilakukan warga biasa. Siang berkeja, malam bercanda, ngobrol sama tegangga, main catur, anak-anak lari-larian dan lain-lain. Para wanita malam dan pelanggan itu malah bukan warga sekitar, entah darimana datangnya. Mereka ada ketika menjelang isyak. Jadi warga beraktivitas seperti biasa dan wanita malam dan pelanggannyapun begitu. Tak saling ganggu aktivitas masing-masing.

Semoga aku bisa kesana lagi. Sebuah kedamaian dalam perbedaan yang sangat berbeda. Keluargaku juga disana terutama aku belum bertemu dengan adek baruku. Ah, aku sangat merindukannya.

Minggu, 18 Mei 2014

Arsenal Juara FA Cup 2014

     Malam minggu lalu tepatnya tanggal 17 mei 2014 adalah hari yang sangat membahagiakan bagi pendukung Arsenal diseluruh belahan dunia. Banyak sekali foto perayaan para pendukung Arsenal bertebaran disosial media. Arsenal telah mengakhiri puasa kelar setelah terakhir kali memenanginya pada tahun 2005. Semua berharap ini sebagai titik balik kebangkitan Arsenal setelah bersusah payah dalam perebutan gelar bertahun-tahun.

     Arsenal memastikan diri sebagai juara FA Cup yang digelar di stadion Wembley dengan mengalahkan Hull city. Sempat tertinggal 2 gol lebih dulu pada 10 menit pertama Arsenal dapat membalikan kedudukan menjadi 3:2 melalui gol Cazorla yang tercipta dari freekick, gol Koscielny, dan gol Ramsey yang tercipta pada extra time. Ada banyak momentum yang diabadikan setelah kemenangan ini. Semua bertebaran disosial media. Berikut adalah momentum-momentum yang paling berkesan menurut saya pribadi.


1. Ekspresi Arsene Wenger
 
Saat memasuki extra time

     Sebuah ekspresi yang sangat indah terlihat, ekspresi yang mengharukan. Mungkin bagi Wenger trhopy FA Cup bukan apa-apa bila dibandingkan apa yang sebelumnnya pernah diraih. Namun trhopy ini sangat penting bagi karir Wenger di Arsenal. Yang bila gagal mungkin sudah tidak ada kompromi lagi bagi masa depan Arsene Wenger di Emirates Stadium. Kepercayaan publik terhadap profesor terbalas sudah. Setidaknya Wenger dapat sedikit tenang untuk mengarungi musim yang akan datang.

Bhagia dan ingin menangis

      Sebagai fans saya pribadi tidak apa-apa kalaupun gagal juara karena masih ada tahun-tahun berikutnya. Tapi dengan usia Wenger 65 tahun saya berharap Wenger bisa mengahabiskan karir kepelatihannya di Arsenal. Mungkin tanpa Wenger yang membawa Arsenal juara tak terkalahkan pada musim 2003-2004 saya tak ngefans dengan Arsenal. Semoga sisa karir Wenger sepenuhnya untuk mengabdi di Arsenal dan bisa meraih gelar lagi.


Arsene Wenger yang mrengganti bajunya karena disiram bir

2. Akhir manis Bacary Sagna

Arsene Wenger dan Sagna yang nampak seperti orang tua dan anak

     Momuntum yang sangat indah bagiku salah satunya adalah dari salah satu punggawa Arsenal Bacary Sagna. Pemain asal Perancis bernomor punggung 3 ini telah hijrah ke Arsenal sejak 2007 silam. Sebuah pengabdian panjang tanpa gelar. Pemain yang habis masa kontraknya Juni nanti tak ingin memanjang kontraknya. Kini rumornya banyak sekali klub papan atas yang meminati jasanya mulai dari M. City, M. United, Inter Milan, AS Monaco, PSG, dan masih banyak lagi.

Giorud, Sagna dan Monreal

      Kabar yang beredar Sagna tak puas dengan kontrak yang diajukan pihak Arsenal. Namun menurutku Sagna ingin meraih gelar dengan klub yang menjanjikan dan bagiku wajar. Diusianya yang sudah 30 lebih pasti ingin merasakan gelar. Akhirnya saat itu datang, diakhir karirnya di Arsenal Sagna dapat merasakan gelar bersama Arsenal. Terlihat betapa bahagianya dia(Sagna), betapa manisnya momen saat Wenger mencium kening Sagna seperti ayah yang sangat sayang anaknya. Jujur saja saya berharap dia memperpanjang kontraknya nanti walau sedikit tidak mungkin. Selain dia pemain yang bagus saya berharap Sagna bisa meraih gelar lagi dengan Arsenal. Karena dia pemain hebat dan pantas mendapatkan lebih dari piala FA Cup.

Bacary Sagna

     Seandainya piala ini benar-benar menjadi perpisahan Bacary Sagna dengan Arsenal. mungkin hanya bisa mendoakan semoga bisa lebih beruntung di tempat lain. Terima kasih waktu yang telah dihabiskan selama ini untuk Arsenal dan terima kasih telah memberikan kami (gooner) gelar FA sebagai perpisahan yang manis.

Semoga beruntung Bacary

3. Pamain terbaik Arsenal 2013-2014

    Banyak pemain Arsenal yang bagus dari awal hingga akhir musim. Namun jika disuruh memilih 3 pemain Arsenal yang terbaik menurutku, saya akam memilih Aaron Ramsey, pert mertesacker, dan Laurent Koscielny.

Cazorla mencium sepatu Ramsey yang menciptakan gol kemenangan

    Aaron ramsey pemain yang menjadi pahlawan pada laga final FA cup dengan satu golnya sebagai penentu kemenangan juga menjadi pemain terbaik Arsenal musim ini. Walaupun sempat cidera beberapa bulan namun saat kembali memrumput Ramsey langsung menyatu dan menjadi pemain penting.

Aaron Ramsey

     Pamain yang sempat menjadi cemoohan publik Emirates ini kini menjelma menjadi primadona. Dengan statistik gol dan asist yang diciptakannya dia terlihat berkembang pesat. Akhirnya Ramsey mempersembahkan gelar yang sangat diinginkan deluruh fans. Mungkin Ramsey juga tak akan pernah melupakan jasa Wenger disaat seluruh pendukung Arsenal yang mencacinya karena bermain buruk, namun Wenger tetap mempercayainya dan mensuportnya.

Juara FA Cup

     Pert Mertesacker dan Laurent Koscielny adalah dua pemain belakang Arsenal. Duetnya turut mengantarkan Arsenal diposisi 4 kelasemen dan meraih gelar FA cup. Tak hanya tangguh bertahan namun juga sangat aktif menyerang. Terutama saat Arsenal mendapat bola-bola mati. Dengan postur yang tinggi gol-gol sundulan banyak tercipta.

Parade juara

    Seperti gol yang diciptakan oleh Mertesacker atau kerap disapa BFG pada laga semi final kontra Wigan untuk menyamakan kedudukan. Yang akhirnya Arsenal melaju final dengan drama adu pinalty. Dan gol Koscielny di laga final kontra Hull city dibabak kedua yang menyamakan kedudukan menjadi 2-2 yang akhirnya Arsenal juara menang 3-2.

     Duet ini menjadi duet terbaik di EPL musim ini menurut saya. Saya berharap duet mereka makin solid dan semoga Pert menjadi kapten musim depan karena menurut saya sangat pantas.

4. Juara

     Pesta juara adalah momen yang paling indah bagiku dan seluruh pendukung Arsenal di dunia. Banyak sekali ungkapan para gooner dan goonerettes untuk kemenangan ini. selain kebanggaan dan kerinduan juara pada Arsenal. Ini adalah moment yang dimana fans klub lain sudah tak bisa meledek klub puasa gelar lagi. kalau saya pribadi hanya bisa mengatakan indah untuk menggambarkan kemenangan juara ini.

FA Cup 2014

Selfie

Para pendukung di depan Emirates
 5. Melihat Pemain Favorit meraih trhopy

     Melihat pemain favorit meraih trhopy memang moment yang indah bagi pecinta cola, Siapapun pasti punya pemain favorit disetiap klubnya. Aku sendiripun mempunyai pemain favorit di Arsenal saat ini. Dia Jack Wilshere pemain yang menurutku bagus. Mungkin kendala yang dihadapinya selama ini adalah bada cidera yang selalu menghinggapinya. Semoga musim yang akan datang fit dan dapat menghibur serta membawa Arsenal meraih gelar.

Jack Wilshere

     Demikianlah momentum indah yang menurut saya pribadi indah dari kemenangan gelar piala FA Cup 2014 ini yang melengkapi piala FA ke 11 Arsenal dan sekaligus piala Fa ke 5 Arsene Wenger yang menyamai rekor Sir Alex Forgusen.

Kamis, 15 Mei 2014

Minim Token Skuad Tetap Bersaing ( Top Eleven game FB )

     Kamu habiskan untuk apa tokenmu? Beli jersey, beli emblem, atau untuk mempercepat pembangunan!. Ya itu wajar karena semua itu butuh token kalau memang ingin klub kesayangan menjadi keren. Lalu bagaimana dengan skuad? Apakah harus mengeluarkan banyak token untuk memiliki skuad berbintang agar dapat bersaing.

     Baru beberapa bulan yang lalu bergabung dengan salah satu grup Top Eleven di Facebook. Banyak teman-teman yang mengeluh karena butuh banyak token untuk memenangkan lelang pemain. Belom lagi saat bertemu dengan lawan lelang dari Vietnam yang termasuk berani dalam mengahabiskan banyak token untuk lelang pemain. Jadi untuk memenangkan teman-teman harus mempunyai banyak token.

     Darimana mereka mendapatkan token?. Selain mereka dapat membeli voucher di Indomaret(katanya). Ternyata dalam grup-grup Top Eleven ada jasa jual token yang dapat dibayar via pulsa ataupun bank. Namun banyak sekali teman-teman yang tertipu, mulai dari sudah bayar namun tak mendapat token sesuai perjanjian, ada pula yang akunnya tidak kembali dihack untuk dijual.

     Sekarang saya ingin mencoba berbagi tips mengirit token, tips ini hanya berlaku untuk lelang pemain tidak pada beli emblem, jersey atau mempercepat pembangunan. Karena saya sendiri tidak pernah membeli token untuk membeli perlengkapan apapun. Pembangunan juga secara manual, sabar menunggu karena orang sabar disayang Tuhan.

     Awalnya saya juga menghabiskan banyak token. Pernah 16 token tak mendapatkan satu pemainpun. Lalu mulai level 3 sampai sekarang (level 8) trik ini cukup manjur. Namun trik ini baru saya terapkan sampai level 8, untuk level 8 ke atas saya tak berani jamin. Tapi semoga saja tetap manjur supaya saya tetap ada hiburan tanpa biaya.

Tips lelang pemain.

~ Waktu lelang

     Saat ingin membeli pemain lakukanlah pada jam 11 sampai pukul 12 siang. Kenapa harus jam segitu? Karena saat jam itulah lelang sepi dan pilihan pemain lelang sangat banyak. Bahkan sering kali pukul 11:10 lihat daftar transfer pemain dan mencoba keluar lalu log in kembali 11:35 daftar pemain berubah semua semakin banyak pilihan. Lalu kenapa lelang sepi? Ini menurut saya karena di Indonesia waktu sekolah dan di LN waktu malam. Karena sering mencoba lelang hari minggu atau saat libur sekolah sangat ramai.

~ Cara lelang

     Setelah mengetahui untuk pembelian pemain kini masuk ketahap cara lelang lebih tepatnya cara untuk memenangkan lelang. Sebenarnya kalau sedang hoki tanpa lelang bisa saja mendapatkan pemain. Karena saya sering begitu lihat daftar deadline ada pemain bagus langsung ketuk palu tanpa lawan. Tapi haruskah mengandalkan kehokian terus menerus. Karena tentu saja harus menggunakan cara karena tak ada jaminan akan selalu hoki.

Triknya adalah :

1) pilihlah pemain yang paling bagus dengan banyak bintang yang kosong belom ada yang lelang, namun yang belom mendekati deadline. Usahakanlah mininal 30 menit sebelum deadline tapi waktu deadline jangan melebihi jam 12. Setelah dapat tinggalkanlah jejak atau ketuk palu.

2) Setelah meninggalkan jejak terserah ingin log out atau ditunggu yang penting pas tiba deadline harus memantau lelang.

3) Pas deadline lihatlah lawan lelang ada berapa orang yang mengikuti lelang. Kalau ada 3 orang atau lebih mundur saja karena bisa diprediksikan lelang akan sengit dan menghabiskan banyak token.

4) Namun jika yang mengikuti lelang 2 orang termasuk diri sendiri atau hanya 1 lawan inilah saat yang tepat. Saat memasuki waktu tambahan lihat lawan apakah lawan ketuk palu lagi? Jika iya, saya pribadi mundur tidak mau ambil resiko buang-buang token karena masih banyak pemain lain. Tapi, saat memasuki tahap ini hampir semua lawan tak mengetuk palu lagi. Kenapa? Karena lelang yang saya pasang 1 jam sampai 30 menit sebelum deadline dan saya tinggal lalu kembali saat deadline mungkin lawan mengira saya sudah tidak memantaunya. Mungkin lawan mengira saya tidak ada dan tak akan ada perlawanan dari saya dan lawan menganggap tanpa ketuk palu lagi sudah menang lelang. Nah disinilah saat waktu tambahan tahap pertama mendekati 3 detik sebelum deadline baru ketuk palu. Sudah pasti tak ada perlawanan lawan, outomatis lelang saya menangkan. Hampir 80% pemain lelangan saya selama ini seperti itu. Cara paling ampuh.

~ Lelang kepepet

     Lelang kepepet atau mau tak mau harus lelang. Ini sering terjadi pada saya saat memasuki musim baru dimana setiap musim baru para pemain akan turun satu bintang. Jika ingin tetap bersaing dilevel berikutnya harus lelang pemain. Pasti ada beberapa pemain yang harus diperbarui, sedangkan cup sudah mulai. Dengan waktu yang minim dan hampir setiap manager akan memburu pemain pasti akan sangat sulit berburu pemain minimal harus berkorban banyak token.

     Awal musim dengan lelang kepepet ini sering terjadi terlebih pada sektor pemain DL dan DR. Sektor yang terbilang cukup minim di transfer pemain. Sekalinya ada akan banyak pesaing. Lalu bagaimana dengan token minim seperti saya?.

     Berikut tips dari saya :

~ Selalu pilih waktu lelang yang tepat seperti apa yang telah saya jelaskan sebelumnya.

~ Tetap gunakan cara lelang seperti yang saya jelaskan sebelumnya, karena itu jurus jitu(saya).

~ Lelang kepepet itu tak usah ngoyo, ya mending ngalah saja yang penting dapat pemain untuk mengisi sektor yang lemah supaya tetap bersaing. Terutama sektor DL dan DR.

    Mending ngalah jadi yang awalnya pilih-pilih pemain lebih baik ngalah pilih pemain tua tak perlu muda. Karena pemain tua minim pesaing saat lelang dibandingkan pemain muda. Saya sering melelang pemain yang berumur 30 keatas, bahkan umur 33 atau 34. Yang penting skuad tetap bersaing. Meski pemain akan pensiun tak bisa dijual namun jika skuad dapat bersaing atau bahkan menang duit tiket dan kemenangan ditambah posisi liga jauh lebih banyak lagi. Jadi tetap untung tanpa perlu jual pemain untuk modal.

    Demikianlah tips dari saya semoga bermanfaat, dan tidak ada lagi korban penipu penjual token atau menimal berkurang. Mari berusaha membangun klub hebat tanpa kucuran dana seperti Arsene Wenger. Salam gooners.

Catatan :
* Kelemahan tips ini mungkin sulit dan tidak cocok bagi anak sekolah jadi mohon maaf.
* Ini hanyalah trik untuk lelang pemain, untuk mendapatkan emblem, jersey, dll. Saya tidak tahu.
* Saya online menggunakan HP karena lebih santai saat melakukan lelang.
* Usahakan untuk sinyal selalu full agar saat lelang 3 detik sebelum deadline tidak sampai terlalu lama loading.

Skuad saya :

Level bintang skuad saya saat ini (16/05/14).

Beberapa pemain yang pensiun akhir musim karena lelang kepepet musim lalu.

Minggu, 11 Mei 2014

Sebuah Pintu

     Inilah pintu yang selalu kulihat. Pintu yang dekat namun terlihat jauh. Pintu yang mempunyai banyak cerita.

    Di balik pintu itu aku selalu mendengar suara. Suara-suara yang terkadang tak begitu jelas. Orang yang berbicara, tertawa, marah, menangis dan banyak suara lain yang kudengar. Hanya ku dengar yang tak dapat kulihat.

     Tak jarang ada  satu dua orang yang masuk. Masuk sejenak entah hanya untuk melihat atau sekedar memencet remot menyalakan tivi lalu keluar. Tak jarang wajah senang yang mereka bawa masuk, berubah sedih saat keluar.

    Pintu yang kadang membuat tersenyum bahkan terkadang sedih saat melihatnya. Sebuah pintu yang aku sangat ingin melewatinya(lagi). Untuk melanjutkan sebuah cerita.

Senin, 31 Maret 2014

Jaman Kebalikan Era Internet

     Pernahkah menonton kartun sponge bob? Jika pernah, mungkin pernah melihat episode hari kebalikan. Dimana dihari itu harus jadi sebaliknya, yang aslinya pendiam harus jadi cerewet begitu sebaliknya.

     Kini episode itu terjadi di dunia nyata. Mungkin bukan hari kebalikan namun jaman kebalikan. Jaman kebalikan ini pun tak terlepas dari pengaruh kemajuan tekhnologi. Jaman era internet dimana hampir semua hal ada solusinya dalam internet. Semua informasi apapun dapat kita cari diinternet.

    Jika dulu sebelum internet kita sering melihat anak yang selalu bertanya pada orangtua. Kini banyak kita lihat orangtua bertanya pada anak. Tak jarang juga ada anak yang nengajari ibunya memasak, sang anak memandunya dengan langkah-langkah yang sudah tertulis diinternet.

     Hal seperti ini sering kita temui dimana jika si orangtua gagap tekhnologi. Belom mahir atau tak kenal dunia internet, mereka hanya sebatas tahu. Dimana orangtua yang memiliki tanggung jawab mengajari anak yang terjadi kini sebaliknya. Karena ini terjadi padaku sendiri meski masih banyak hal yang aku pelajari dan perlu kutanyakan pada orangtua. Namun sering orangtua bertanya padaku dan aku yang tak tahu langsung saja mencari diinternet. Padahal orangtuaku terbilang masih muda. Namun mereka tak punya banyak waktu untuk belajar internet karena harus mencari nafkah. Alasan yang sangat wajar karena mereka punya tanggung jawab keluarga yang sangat penting.

    Lalu apakah ini akan selamanya terjadi? Tentu saja tidak. Ada masa dimana saat anak jaman sekarang yang sudah mengenal internet akan menjadi orangtua. Karena sudah mengenal dan dapat akses internet maka tak perlu lagi bertanya pada sang anak.

    Namun akan ada kemungkinan akan terjadi dimana orangtua dan anak minim komunikasi. Karena apa yang ingin diketahui anak cukup dicari diinternet begitupun sebaliknya. Karena hal ini sudah terlihat sekarang. Banyak anak-anak berkumpul tapi sibuk dengan gadgetnya sendiri-sendiri. Semoga masa yang ini tidak akan terjadi

Jumat, 07 Februari 2014

Perlu Kerjasama Orangtua dan Anak

     Jaman sudah berkembang pesat terutama dalam hal tehknologi dan budaya. Perkembangan ini menyerang kaum muda mudi di seluruh dunia. Perkembangan tehknologi berkembang sangat pesat. Hampir semua anak muda tak ada yang gagap tehknologi. Dalam perkembangan tehknologi banyak yang beranggapan perkembangan positif atau pertanda majunya suatu negara. Lalu bagaimana dengan perkembangan budaya? Banya opini miring dalam hal ini.

     Perkembangan budaya di Indonesia banyak orangtua menilainya negatif. Para remaja hampir semua terserang budaya luar dan melupakan budaya negri sendiri. Kebanyakan remaja laki-laki menggandrungi budaya barat dengan gaya metalnya, sedangkan kebanyakan perempuan menggandrungi budaya korea dan jepang. Kegilaan budaya luar para remaja ini sering sekali diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam berbicara, berpakaian dan perilaku. Akhirnya para orangtua menyalahkan pergaulan dan jaman.

     Perkembangan jaman memang tak bisa dicegah maupun dihindari, tapi bisa diimbangi dengan selalu memberi contoh dan mengajari budaya sendiri supaya budaya Indonesia tidak punah. Disini saya akan gunakan contoh budaya jawa karena saya orang jawa.

     Banyak orangtua yang tak sadar kalau hampir 60% waktu anak dihabiskan di rumah dan 40% di sekolah dan bermain di luar rumah. Jadi anak lebih banyak belajar di rumah, lalu pada siapa mereka belajar? Ya pada orangtua. Mereka mengikuti atau meniru si orangtua itu sendiri baik terucap maupun tak terucap.


~ Bahasa

     Sekarang contoh dalam berbicara atau dalam bahasa. Anak sekarang lebih suka memakai bahasa gaul. Orangtua tak sadar mereka sendiri yang mengajarkan sejak kecil. Misal panggilan kepada orangtua. Pada tahun 90-an keatas hampir semua teman seusiaku panggil orangtua dengan "mak'e" dan "pak'e". Dan mulai tahun 2000 lah semua anak memanggil orangtua dengan panggilan "ayah" dan "ibu" padahal tempat saya pedesaan. Itu adalah bahasa pertama yang dipelajari oleh anak, lalu siapa yang mengajari? Ya orangtua. Begitu juga dalam berhitung, orangtua lebih suka mengajarkan dengan bahasa Indonesia satu, dua, tiga, dst. Saat ditanya setunggal, kaleh, tigo, dst. Anak-anak tidak bisa jawab, jangankan yang krama alus bahasa jawa sehari-hari selawe, seket, atau sewidak banyak anak sekarang yang tidak tahu. Dari sinilah anak mulai terbiasa menggunakan bahasa Indonesia tanpa mengenal bahasa daerah. Semakin dewasa anak akan semakin banyak bahasa gaul yang dipelajari.

     Lalu apa dampaknya? Saat anak mulai dewasa dan mulai bersosialisasi akan terlihat. Misal sang anak diajak orangtua pergi, di jalan bertemu orang atau teman si orangtua. Nah orang ini mencoba mengobrol dengan si anak. Mungkin akan menggemaskan jika sang anak masih balita menjawab pertanyaan itu dengan bahasa jawa biasa dicampur bahasa Indonesia. Tapi reaksi lain akan keluar dari orangtua saat anak ini sudah SMA. Yang sering di ucapkan orangtua "eh adek gunakan basa jawa krama alus dong kalau diajak bicara orang yang lebih tua". Ketika orang itu pergi orangtua memarahi anaknya "adek ini ga sopan kalau bicara ama orang tua pake bahasa krama kan adek orang jawa, dasar anak jaman sekarang". Dalam kasus ini anaklah yang disalahkan tanpa orangtua mencoba intropeksi diri. Anehnya lagi bahasa yang tidak bagus, maaf kalau terlalu vulgar seperti "picek, asu, ndasem, kakekan, dll" malah awet sampai sekarang. Ya karena bahasa seperti itu sering terucap oleh orangtua ketika berbicara dengan orangtua lain. Anak memang tidak diajari tapi mereka meniru apa yang dilihat maupun didengar.


~ Fashion

     Budaya dalam berpakaian bagi remaja. Di Indonesia hampir seluruh rumah mempunyai telivisi. Televisi adalah media masa paling berpengaruh saat ini. Dalam acara-acara yang ditampilkan kita bisa jumpai beraneka ragam fashion dari ala barat yang mengesankan sangar dan cool sampai ala jepang/korea yang menawan/unyu. Apa yang muncul di televisi terbukti sangat berpengaruh. Para remaja tampil tampan dan cantik layaknya sang artis pujaan.

     Lalu masalah mulai muncul ketika semakin banyaknya remaja yang berpenampilan ala selebriti para pekerja atau pengrajin pakaian adat mulai sepi peminat bahkan hampir dilupakan. Puncaknya saat warisan batik Indonesia yang beberapa tahun lalu hendak diklaim negara malaysia. Semua warga Indonesia geram dan marah. Dan yang terkena imbasnya adalah anak muda. Banyak orangtua bilang "ini karena para generasi muda yang malu memakainya dan tak mau menjaganya". Disini anak yang disalahkan lagi, padahal jika para orangtua tak mau mengenalkan apa itu batik. Bagaimana bisa disebut malu? Jangan rasa malu kenal saja tidak. Para orangtua lebih memilih membelikan anaknya pakaian ala artis dengan alasan modis dan trand. Lalu apa masih salah anak? Karena tidak mungkin baju-baju anak itu mereka beli sendiri, pasti yang membelikan orangtua karena mereka yang memegang uang. Nah dari kecil inilah para anak muda mulai terbiasa dengan fashion gaul daripada daerah. Padahal ini seharusnya ini adalah kerjasama antara orangtua dan anak. Dimana tugas orang tua mengenalkan dan sang anak mempelajari dan menjaganya.

     Aku punya teman dia anak pengrajin batik. Jadi dia suka pakai batik, bahkan sarungnya waktu sunatan batik buatan ibunya. Pernah juga dia memakai kemeja batik buatan ibunya sendiri. Baju buatan ibunya saat dipakai ada yang suka dan ingin membelinya. Teman saya menawarkan untuk memesan ke ibunya saja biar dapat baru, teman saya bilang kalau baju itu sayang kalau dijual soalnya bajunya bagus dan baru dipakai hari itu. Namun orang yang ingin membelinya tadi tidak bisa menunggu karena membuat kain batik satu saja bisa sampai seminggu kalau ga salah. Sedangkan orang itu bukan orang situ aku lupa orang luar kota atau orang luar negri kalau ga salah dan dia harus segera kembali. Lalu temanku pulang tanya ke ibunya. Ibunya membolehkan dijual karena nanti dibuatkan lagi. Padahal itu dulu sebelum batik terkenal seperti saat ini.

     Dari cerita temanku tadi bisa disimpulkan andai anak dikenalkan dengan batik sejak dini kurasa tak akan malu. Karena saat ini anak bukannya malu tapi tidak mengenal. Ya baru-baru ini saja banyak anak kecil menggunakan batik setelah batik dikampanyekan dimana-mana. Dan jujur saja saya baru mulai mengenal batik lebih dalam dari teman SMA ku itu. Ketika kelas 3 saya ditugaskan membuat proposal penjualan. Dan saya menggunakan produk batik sebagai produknya, dari situlah saya tanya-tanya dan akhirnya tahu kalau membuat batik tidak mudah dan lama apalagi itu Industri rumahan. Awalnya yang saya tahu batik hanya digunakan sebagai sarung, tapeh kain untuk selimut, atau jarek kain untuk menggendong bayi. Itupun sekarang selimut dan kain buat gendong bayi sudah banyak yang mengunakan model baru bukan dari batik lagi. Tanpa sadar orangtua juga tak menghargai batik.


~ Pacaran

     Kembali ke acara telivisi, acara yang ada saat ini memang tidak berimbang antara acara anak dan acara dewasa. Acara dewasa itu sendiri didominasi oleh sinetron dan acara gosip. Namun ada channel yang masih menampilkan kartun pada jam-jam dimana semua channel berisi acara dewasa. Seharusnya aman karena anak bisa nonton kartun. Tapi, apa yang sering saya temui dan laporan anak-anak, mereka suka rebutan remot dengan orangtuanya. Pastilah tau siapa yang menang, ya orang tua. Orang tua yang tak mau mengalah tanpa sadar mengajari anaknya mengonsumsi sinetron, dan hampir seluruh sintron tak lepas dari cinta, cinta, dan cinta.

     Mungkin bila anaknya sudah SMA atau kuliah tak menjadi masalah. Namun cerita akan lain lagi kalau sang anak masih SD. Disini masalah akan muncul. Saat pulang sekolah si anak bermain dengan temannya di halaman rumah. Terjadilah perbincangan sang anak dengan temannya.

"eh kamu tau ga? Kalau si A itu pacarku loh".

"oh iya si B itu pacarku, kerenan pacarku".

     Hampir semua orang tua yang mendengarnya akan merespon.
"eh masih kecil udah pacar-pacaran mau dijewer. sekolah yang bener yang pinter biar jadi dokter baru boleh pacaran".

     Namun setelah kejadian itu dan si anak telah diceramahi ono ini. Malamnya si orangtua mengajaknya menonton sinetron lagi tanpa ada arahan karena orangtua juga khusyuk menikmati.


~ Lagu

     Musik hal yang sulit sekali dipisahkan dari kehidupan manusia. Apalagi dengan banyak aneka ragam gadget yang memudahkan untuk mengakses musik. Dan para musisi lokal merajai musik di Indonesia. Banyak lagu- lagu berbahasa Indonesia dengan aneka ragam jenis. Karena lagu-lagu berbahasa Indonesia inilah semua orang mudah menyanyikannya dan menghafalnya.

     Yang sering orang tua pertanyakan minimnya lagu untuk anak. Anak-anak sekarang ikut menyanyikan bahkan hafal lagu-lagu cinta. Karena keponakan saya yang baru kelas satu SD juga begitu. Pernah suatu ketika ponakan baru pulang sekolah. Nyanyi-nyanyi lagu Geisha yang "lumpuhkan ingatanku".

"Kak hafal lagu lumpuhkan ingatanku ga?".

"Emang kenapa?".

"Tadi temenku nyanyi lagi itu, dia hafal. Aku diledek karena ga hafal".

Jadi saya kaget kok anak kecil nyanyinya dah lagu itu. Akhirnya saya ajarin satu baris pas reff "lumpuhkanlah ingatanku jika itu tentang dia". Nah si ponakan ngikutin, setelah itu langsung aku tanya.


"Adek emang tahu artinya?".

"Ngga, emang artinya apa?".

"Itu lagu orang pacaran adek, Jadi ingatannya disuruh lumpuhin atau dilupain supaya ngga inget pacarnya. Jadi itu lagunya orang yang dah gede yang udah pada pacaran. Emang ade dah gede?".

"Oh gitu ya kak, kaka dah gede tapi kok ngga pernah nyanyi lagu itu!"/

*pingsan.

     Dari cerita itu banyak anak kecil yang memang ngga tau apa yang mereka nyanyikan hanya sekadar mengikuti trand saja. Karena saat saya kenalkan lagu-lagu wajib  Indonesia dia suka. Tapi harus sabar mengenalkannya karena kita harus ikut juga menyanyi agar si anak semangat. Saat adek bertanya lagu yang ada musiknya seperti di televisi saya coba kenalkan lagu "Kepompong" Sid3ntosca, selain saya suka lagu itu tema persahabatan dalam lagu pas buat anak kecil. Setiap bait lagu aku jelasin dengan sebagai contoh dia dan temannya. Dan sekarang suka sekali menyanyikannya. Lagu cinta memang tak bisa dihindarkn dari anak-anak, tapi setidaknya bisa diimbangi dengan lagu yang memang cocok untuknya.

    Semua memang butuh kerja sama orangtua dan anak. Dengan pendekatan dan kesabaran mungkin bisa. Jangan terlalu suka menyalahkan anak jaman sekarang yang bertingkah layaknya orang dewasa, Karena menurut saya mereka korban tehknologi. Mudahnya bersosialisasi melalui media sosial faktor utamanya. Lalu siapa yang salah? Tidak ada yang salah namun ini adalah tanggung jawab bersama orangtua dan anak. Menjelaskan dan mengenalkan apa yang baik untuknya dengan kesabaran dan kasih sayang.

Senin, 03 Februari 2014

Maaf Kawan

     Teringat dimasa putih abu-abu yang sangat menyenangkan. Masa yang sangat sulit dilupakan. Penuh canda, tawa dan kasih sayang persahabatan.

     Hubungan dengan teman sekelas sangatlah baik, tak jarang waktu leburan tiba mengadakan acara touring. Touring yang diikuti anak sekelas, bertujuan silaturahmi dan solidaritas terus terjaga.

     Diantara teman satu kelas aku lebih akrab dengan tiga temanku. Kami berempat teman sebangku. Aku duduk di pojok belakang kelas sedangkan dua temanku duduk pojok depan kelas. Yang apabila tempat duduk kami dibentuk garis akan membentuk garis horizontal kelas dari pojok ke pojok.

     Saat jam kosong atau guru telat masuk kelas, kedua temanku suka menghampiri tempat dudukku. Sekedar bercanda dan menyanyi bersama.

     Persahabatan yang menyenangkan bukan hanya di lingkungan sekolah tapi juga di rumah. Walau tak ada yang satu kelurahan bahkan jauh-jauh.

     Layaknya persahabatan yang bersemboyan berat sama dipikul ringan sama dijinjing, teman berpesan "bro kalau kita sudah lulus nanti jangan saling melupakan. Jika ada salah satu dari kita kelak ada yang kerjanya tinggal 'makan tidur' doang, jangan lupa bantu yang laen ya. Ajak-ajak jangan sombong". "okeee" jawaban kami serentak.

     Tiga tahun berlalu dengan cepat. Baju berwarna-warni penuh tanda tangan konvoi keliling menggunakan motor. Kami berempat merayakan kelulusan dan tak lagi berseragam putih abu-abu.

     Kami semua harus berpisah untuk melanjutkan jalan hidup masing-masing. Sejak saat itu jarang sekali berkumpul bersama lagi.

     Empat tahun telah berlalu, kini diriku hanya makan tidur dan menikmati mentari dari jendela. Maaf kawan bukan aku lupa atau aku sombong karena tak memberi tahu kalian. Doa yang selalu ku panjatkan setiap waktu adalah agar kalian semua bisa meraih apa yang kalian mau dan setiap hari tinggal 'makan tidur'.

Jumat, 31 Januari 2014

Kenapa Harus Dicari?

     Beberapa bulan yang lalu orangtuaku bertengkar hebat. Suara pecahan piring dan gebrakan meja terdengar berulang kali. Aku hanya diam di kamarku, seolah-olah aku tak mendengar semuanya. Semua merasa benar dan menganggap salah satu sama lain. Aku berdoa agar kata maaf terucap dari mulut salah satunya. Sesekali aku mengintip dari lubang kunci, tamparan dan pukulan tangan dilayangkan bergantian.

     Satu minggu kemudian orangtuaku bercerai, ayahku pergi keluar kota karena urusan pekerjaan dan mamaku pergi ke rumah kakaknya yang ada di Kalimantan. Aku tak tahu apa mereka akan kembali ke rumah ini atau melupakan apa yang ada di sini untuk melupakan apa yang telah terjadi.

     Sekarang aku tinggal di rumah nenekku. Nenek yang membawaku untuk tinggal bersamanya. Dia adalah ibu dari ayah yang telah lama menjanda. Jadi kami hanya tinggal berdua disini.

     Satu minggu sudah aku tak keluar dari rumah. Waktuku lebih banyak ku habiskan berdiam diri di kamar untuk merenungi kesepian tanpa adanya orangtua. Sesekali keluar kamar untuk makan dan ke kamar mandi.

     Hari ini aku ingin sekali keluar mencoba hal yang dapat membuatku bahagia. Ku lihat ada gerombolan anak laki-laki di pos ronda komplek. Aku mendatangi mereka, ku harap aku bisa bergaul dengan mereka dan bisa bersenang-senang. Yang ku cari juga tak ku dapat di sini, awal berkenalan memang kami asik bercanda. Namun tak lama berubah menjadi sunyi, kami hanya bisa tidur-tiduran tanpa ada sepatah kata teruncap. Kami diam karena tak tau apa yang harus kami bicarakan lagi.

     Aku baru saja selesai makan malam, seperti biasa aku selalu diam di teras. Nenek memberitahuku di lapangan kelurahan ada pasar malam. Langsung saja ku ambil jaket dan kunci motor, segera ku laju motorku.

     Banyak orang bahagia di sini, mereka tertawa bahagia. Ada badut sulap, ada mandi bola, ada komedi putar dan wahana hiburan lainnya. Aku hanya berjalan melihat-lihat semua wahana. Aku ingin mencoba salah satu wahana yang ada tapi aku merasa tak pantas karena aku sudah terlalu dewasa aku malu.

     Ada bangku kosong di dekat kios pembelian tiket, aku duduk meluruskan kaki yang lelah berjalan mengelilingi seluruh wahana dari tadi. Tiba-tiba ada seorang duduk di sebelahku, ternyata dia bapak badut yang masih memakai kostum tanpa make up dan hidung merahnya.

"Mas kenapa murung? Maaf kalau kami gagal mas".

"Maaf untuk apa? Apa yang gagal?".

"Coba mas lihat orang-orang yang menjaga tiket dan menjaga komedi putar serta wahana lainnya. Kami semua adalah tim mas. Kami buat semua hiburan-hiburan itu dan akupun berdandan ala badut. Ini semata-mata bukan hanya untuk mencari nafkah. Tapi kami juga ingin menghibur seluruh pengunjung agar mereka semua senang karena itu tujuan mereka datang".

Aku hanya diam, pak badut beranjak dari tempat duduknya.

"Tinggal dulu ya mas beres-beres dulu, bentar lagi tengah malam kami mau istirahat biar bisa menghibur lagi besok".

"Monggo pak, silahkan". Aku lalu pergi ke pakiran mengambil motor lalu pulang.

     Nenek teriak-teriak dari bawah memberitahu kalau sarapan sudah siap. Aroma nasi goreng tercium sampai kamar mandi. Selesai mandi aku turun sarapan bersama nenek.

     Sarapan sudah, mandi sudah, seperti biasa tak ada kegiatan. Aku merasa kesepian, saat terasa sepi ingatanku tentang orangtuaku selalu muncul. Aku harus mencari hiburan agar tak selalu sedih.

     Aku ke luar dengan motor menghampiri salah satu temanku mengajaknya rental PS (Play Station). Tengah asik-asiknya kami bermain, pemilik rental PS datang dengan membawa TV dan PS baru. Dia memasangnya tepat di sebelahku, karena memang di sebalahku masih bisa untuk tiga sampai empat PS lagi.

"Ditambahin lagi ni pak?".

"Eh iya ni dek".

"Ditambah berapa pak".

"Ditambah tiga lagi, buat hiburan anak-anak. Abis kasihan dek kalau ada yang sampe antri. Kan mereka kesini ingin senang-senang. Eh malah harus nunggu pas PS penuh. Ya bapak tambahin tiga. Semoga cukup".

     Setelah main PS aku pulang mandi lalu makan, bersiap-siap untuk ke pasar malam. Sebenarnya tak ada yang aku lakukan di sana. Tapi melihat orang-orang tertawa dan gembira aku senang, dan setidaknya aku bisa melupakan masalahku saat berada dikeramaian. Kegiatan ini menjadi ritual rutin yang aku lakukan untuk mengusir sepi.

     Pagi ini listrik mati ntah karena apa, padahal tidak ada hujan. Yang jelas rasanya aku ingin marah karena kalau listrik mati aku tidak bisa rental PS. Ditambah nanti malam sudah tidak ada lagi pasar malam. Mungkin pasar malamnya sudah pindah di kelurahan lain, dan aku tak tahu dimana.

     Tak ada aktivitas yang aku lakukan, hanya duduk di loteng sambil merenung. Aku merenungkan ucapan bapak badut dan pemilik PS. Entah kenapa aku aku masih saja ingat ucapan mereka.

     Dari sini dapat ku lihat teman-teman nongkrong di pos ronda. Aku bersantai dan merenung dengan ditemani secangkir kopi.

"Ah kenapa aku baru sadar". kataku dalam hati.

     Ku ambil gitar di kamarku lalu aku lari turun kebawah. Sebelum keluar aku lihat ada dua galon air minum yang kosong, aku bawa semua ke pos ronda.

     Dengan suara gitar yang kumainkan dan galon yang dipukul-pukul menggunakan sandal, kami memainkan musik. Kami bernyanyi bersama, kami senang. Sampai matahari tepat di atas kepala, saatnya kami pulang.

     Selesai makan siang aku pergi ke kampung sebelah, aku beli bambu kering dan ku bawa pulang. Bambu kusulap menjadi layang-layang, aku membuatnya empat untuk teman-temanku juga.

     Aku bawa layang-layang itu ke pos ronda ku berikan ke teman yang sudah nongkrong dari tadi. Kami memainkan layang-layang bersama di tanah lapang. Hari mulai gelap sudah waktunya pulang.

     Selesai mandi dan makan aku keluar. Ku lihat temanku sudah ada di pos ronda. Ku ajak mereka ke rumahku untuk mengambil TV yang ada di kamar dan papan catur dibawa ke pos ronda. Aku membuat kopi agar kami bisa bergadang malam ini. Tadinya aku ingin bawa gitar tapi ini sudah malam bisa mengganggu tetangga yang istirahat. Apa yang telah aku lakukan hari ini sangat membuatku bahagia.

Minggu, 26 Januari 2014

Jangan Sedih, Mari Senang

     Ini hanya opiniku saja yang aku pelajari dari twitter dan buku. Aku hanya ingin kita menjalani hidup dengan senang. Tapi bukan berarti ga boleh sedih karena sedih itu manusiawi. Ini coba aku kutip dari orang yang aku suka cara berfikirnya. Jika kamu tak setuju dengan opiniku berarti benar semua orang tak sama cara berfikirnya dan aku harus terima itu, mungkin kita beda frekuensi.

     Opini ini yang aku pelajari dari dua orang hebat menurutku. Yang satu adalah Pidi Baiq sang imam besar Republik The Panas Dalam. Dan yang satu adalah Sujiwo Tejo presiden Republik Jancukers. Dan siapa aku? Aku adalah warga sipil dari tiga republik. Tiga republik itu adalah Republik Indonesia, Republik The Panas Dalam, dan Republik Jancukers. Lalu bagaimana aku mengenal mereka dan belajar dari mereka? Aku tak pernah bertemu mereka aku hanya belajar dari buku-buku mereka dan melalui cuitan di twitter mereka. Jika mau berkunjung silahkan cek di akun twitter @pidibaiq untuk imam besar The Panas Dalam dan @sudjiwotedjo untuk presiden Jancukers. Mari kita mulai.

     Kenapa kita harus hidup dengan senang?. "Karena kita dilahirkan oleh sebab orang tua yang bersenang-senang (Pidi Baiq)". Ya dari kutipan itu kita tahu kalo kita diciptakan di dunia oleh orang tua yang bersenang-senang jadi rugi kalau kita sedih di dunia ini. Lalu ada lagi "Karena kesenangan bukan dicari, melainkan diciptakan (Pidi Baiq)" disini aku beropini saja kenapa kesenangan bukan dicari, karena kita adalah tuan bagi diri kita sendiri. Kita sendiri yang menentukan apa mau sedih apa mau senang, mau marah atau menahannya bebas pilih mana. "Tetap riang dan gembira, kita sudah besar, jangan kalah sama anak TK (Pidi Baiq)" menurutku ini paling nyentil, Kenapa bisa paling nyentil?. Tidak kah kita sadar selama ini kita sering menyepelekan atau menganggap "anak kecil itu bisa apa?" . Anak kecil tak akan bisa lakukan apa yang kita lakukan dan selalu merasa lebih baik dari mereka dalam hal apapun. Nah sekarang kita bisa lihat anak TK mereka selalu bahagia riang gembira. Mungkin sesekali menangis tapi tak berlarut-larut dan mereka bisa kembali riang dalam sekejap, lalu bagaimana kita. Kadang kita sedih atau bahasa kerennya galau sampai berhari-hari bahkan tak jarang sampai menyiksa diri dengan tidak makan, kurang tidur, bahkan ada yang mabok. Lalu apakah kita masih lebih baik atau menang lawan anak TK dalam hal ini?.

     Tadi adalah sedikit penjelasan kenapa kita harus bahagia. Kita sebagai manusia wajar ada kalanya kita sedih dan senang. Bagaimana jika ada masalah lalu sedih, apakah salah?. Tidak salah, cuma sungguh disayangkan kalau sedih itu berkepanjangan. "Jika aku sedih, aku suka merasa gagal hidup di dunia ini (Pidi Baiq)" ayo kita manfaatkan hidup kita di dunia ini jangan sampai gagal.

    Nah sekarang bagaimana saat ada masalah yang otomatis membuat kita sedih. "Tetap tenang, karena cuma itu caranya untuk tetap tenang (Pidi Baiq)" caranya memang harus tetap tenang. Kembali lagi kamu adalah tuan bagi dirimu, apakah kamu bisa menahan dirimu untuk tetap tenang atau tidak itu semua terserah kamu. Kenapa harus tenang? "Tenang itu sumber ketentraman. Angsa yang tenang di permukaan, di bawah air kakinya sibuk mendayung (Pidi Baiq)". Jadi jika kamu bisa menguasai dirimu dan tenang maka kamu akan tentram karena masalah apa yang selama ini kamu anggap itu masalah, jika kamu menganggapnya tidak maka bukan masalah. Tapi jika kau tak tenang dan menganggap kebahagian itu dicari dan bisa kau temukan dengan mabok dll, itu hakmu karena kamu tuannya.

     Lalu apa yang membuatmu sedih? Apakah kamu sedih karena cinta? Ketahuilah "cinta tak butuh pengorbanan, saat kamu merasa berkorban untuk cinta, saat itu juga cintamu mulai pudar (sujiwo tejo)". Jika memang kita benar-benar cinta kita tak akan pernah merasa apa yang kita lakukan itu beban. Karena cinta lah yang tanpa sadar menyuruh kita melakukan itu semua dan kadang setelah kita melakukannya kita bisa menertawai diri kita sendiri kenapa kita bisa seperti itu. Tapi saat kita melakukan suatu hal dan bilang itu demi cinta maka itu bukan lagi cinta namun nafsu. Mislakan kita ngapel dan dijalan ke hujanan dan kau bilang kamu lakukan itu semua demi cinta. Itu bukan cinta tapi nafsu, karena sudah sewajarnya saat ngapel basah kehujanan. Jadi saat kamu berbuat apapun kamu anggap demi cinta itu bukan cinta, karena cinta menuntun jalannya sendiri. Begitu pula saat kamu putus dan kamu berbuat ini itu demi mendapatkan cintamu, apa benar itu cinta atau hanya nafsu. "Cinta itu takdir,menikah itu nasib. Kamu bisa berencana menikah dengan siapa, tapi kamu tak pernah tahu cintamu untuk siapa (sujiwo tejo)". Jika itu nafsu pasti bisa kamu kendalikan bagaimana jadinya terserah kamu karena kamu lah tuannya.

     Apakah kamu sedih karena masalah yang ada di dunia ini?. "Begitu kamu takut anak istrimu besok makan apa, artinya kamu sudah menyepelekan Tuhan (sujiwo tejo)" di situ di tulis anak istri bukan berarti quetos ini hanya untuk bapak-bapak sebagai kepala keluarga saja. Sama halnya dengan surga di telapak kaki ibu apa kita artikan surga itu berada di telapak kaki ibu, tidak kan?. Di situ saya artikan saat kita takut apa yang terjadi besok sama saja kita menyepelekan Tuhan. Misalkan bagaimana kalau besok ga bisa makan, jatuh sakit, jadi miskin, mati, atau apapun itu ketakutan dan prasangka buruk terhadap hari esok sama saja kita menyepelekan Tuhan. Bagi kita yang percaya atau mengimani Tuhan pasti tahu kalau Tuhan maha dari segala macam maha. Lalu apakah elok saat kita takut hari esok yang kita imani selama ini kalau Tuhan telah merencanakan semuanya.

     Seperti itulah opini yang aku dapat dan selama ini aku jalani. Yah sebagai manusia biasa wajar kalau sampai galau termasuk juga aku. Jadi saat aku khilaf semoga kamu mau mengingatkan begitu juga sebaliknya. Lalu bagaimana kamu setelah baca ini itu pilihanmu karena "Selalu Ada Pilihan (SBY)". Mari kita saling mengingatkan mulai sekarang jangan sedih, mari senang.

Kamis, 23 Januari 2014

Bencana, Siapa Yang Salah?

     Ini adalah cerpen pertamaku yang aku coba buat dengan sungguh-sungguh. Cerpenku ini terinspirasi dari bencana yang terjadi saat ini. Gunung Sinabung dan banjir dimana-mana. Kukira bencana yang sesungguhnya adalah meletusnya gunung Sinabung. Sedangkan banjir seperti di Manado, Jakarta, Semarang, Jepara, serta daerah-daerah lainnya termasuk daerahku Pati yang juga banjir adalah ulah dari manusianya sendiri. Di twitter sangat ramai sekali dibahas. Semua pihak saling menyalahkan, ku kira sudah bukan waktunya lagi untuk menyalahkan. Akhirnya aku mencoba membuat cerpen ini. Tepatnya mulai tanggal 23 Januari 2014 aku menulisnya.

      Bencana, Siapa Yang Salah?

     Kisah anak yang tinggal di kaki gunung, desa yang cukup jauh dari kota. Tinggal dalam rumah kecil yang terbuat dari kayu, rumah yang kuat dan nyaman untuk bertempat tinggal, hidup bahagia dengan kedua orang tuanya. Seperti anak remaja lainnya dia bersekolah dengan harapan kedua orang tuanya kelak dia menjadi orang hebat. Namun sudah beberapa hari  sang anak tak bersekolah karena hujan yang turun terus menerus dan membuat aktivitas warga desa terhenti. Semua berteduh dalam rumah dan berharap hujan segera reda agar dapat beraktivitas kembali seperti biasa.

     Saat pagi yang masih gelap dimana semua warga desa terlelap di atas ranjangnya masing-masing. Air kiriman dari gunung menerjang desa, menghancurkan apa saja yang dilewatinya. Semua rumah hancur, pemukiman dan ladang warga tergenang air seperti lautan. Sejauh mata memandang yang terlihat hanya air dan pohon besar yang terlihat hanya setengah bagian atasnya saja.

     Anak itu selamat, dia berada disalah satu pohon besar yang bagian atasnya tak terendam. Potongon papan kayu rumahnya lah yang menyelamatkannya, terapung terbawa arus dan terhenti di pohon itu. Bersyukurlah sang anak ketika melihat pohon memiliki buah yang banyak. Buah yang bisa untuk mengganjal rasa lapar pada perutnya, untuk menunggu hingga airnya surut. Agar sang anak bisa turun dan mencoba mencari keluarganya yang berharap masih hidup.

     Air sudah mulai surut, turunlah anak itu dari pohon. Dengan wajah sedih penuh harap, dia berteriak memanggil kedua orang tuanya "ayaaah,ibuuuu" seperti itu berulang-ulang. Terus berjalan menyusuri reruntuhan rumah dan sampah yang berserakan, membelah air yang masih setinggi lutut. Tak tau arah mana yang dituju, dia hanya mengikuti kemana kakinya melangkah dan terus berteriak. Semua hancur rata yang terlihat hanya air dan puing-puing rumah, hingga tak tau di sebelah mana bekas rumahnya. Mencari terus mencari bersama para relawan yang berdatangan dari berbagai daerah. Teriakan dan doa dalam hati yang tak pernah berhenti.

     Wajah sedih itu seketika berubah menjadi tangisan, air mata terus menetes sesaat setelah menghampiri para korban yang di evakuasi para relawan. Dia mendapati kedua orang tuanya sudah tak bernyawa. Sedih marah menjadi satu dalam hatinya, sedih karena kehilangan kedua orang tuanya dan marah siapa yang salah dan bertanggung jawab dalam bencana ini. Ingin di temuinya pemimpin daerah di kota, baginya pemimpinlah yang bertanggung jawab dalam hal ini.

     Sampailah dia di kota dengan menumpang rombongan relawan. Didatangilah rumah pemimpin daerah yang telah ditunjukan oleh relawan. Kemarahan yang ingin sekali di sampaikan kepada walikota. Bertemulah dia dengan walikota pemimpin daerah setempat.

"hay kau bapak pemimpin yang terhormat. Kenapa bisa bencana ini terjadi? tahukah kau pak walikota, kedua orang tuaku kini tiada. Lalu siapa yang salah dan bertanggung jawab dalam hal ini?." kata sang anak.

"anak muda maafkan aku, aku telah lalai dalam hal ini. Sesungguhnya sepenuhnya ini bukan salahku, ini ulah para penebang liar. Mereka menebang pohon-pohon di hutan, membuat hutan menjadi gundul. Pohon yang seharusnya dapat menyerap air kini habis ditebang. Aku sudah memperingatinya, bahkan menghukum mereka yang tertangkap. Tapi mereka sangatlah banyak dan sulit dibereskan." jawab sang walikota.

     Maralah anak itu kepada para penebang liar, kenapa mereka tega lakukan itu. Didatangilah alamat penebang liar yang diberikan oleh pak walikota. Marah-marahlah sang anak pada sang penebang hutan.

"hay kau penebang liar yang tak bertanggung jawab. Kenapa kau tega menebang hutan hingga gundul. Dan kini terjadi bencana banjir bandang yang menghancurkan desaku merenggut kedua nyawa orang tuaku. Lalu siapa yang salah dan bertanggung jawab dalam hal ini?." kata sang anak.

"hay anak muda maafkan aku yang telah menebang hutan. Tapi kami lakukan ini karena kami disuruh pengusaha. Kami terpaksa melakukan ini karena kami butuh uang untuk menafkahi keluarga kami, kayu yang kami tebang kami berikan ke pengusaha itu. Pengusaha itu memberi kami upah atas apa yang telah kami kerjakan." jawab para penebang.

     Pergilah sang anak ketempat pengusaha untuk meminta penjelasan. Dengan nada keras marahlah sang anak kepada pengusaha itu.

"hay kau bapak pengusaha, kenapa kau ambil pohon dihutan. Kau suruh para penebang dan kau beri upah, lalu kau bawa kayunya. Tahukah bapak karna pohon yang bapak ambil hutan kini gundul. Karena hutan gundul bencana banjir bandang yang mengahncurkan desaku serta merenggut nyawa orang tuaku. Lalu siapa yang salah dan bertanggung jawab dalam hal ini?." kata sang anak.

"hay anak muda maafkanlah aku, aku olah pohon yang aku ambil dari hutan itu. Aku olah dipabrik sehingga menjadi kertas, dan dibuat menjadi buku dimanfaatkan untuk anak-anak belajar agar kelak bisa menjadi orang hebat. Aku bawa kayu itu ke pengrajin, dibuatlah potongan-potongan kayu oleh mereka agar bisa dimanfaatkan untuk membuat rumah yang kokoh dan nyaman oleh warga desa yang membangun rumah. Maafkan aku anak muda." jawab sang pengusaha.

     Sang anak pergi dia menggerutu dia bingung siapa yang pantas disalahkan sedangkan dia juga memanfaatkan kertas untuk sekolah serta potongan kayu untuk rumahnya yang kini hancur. Kembalilah dia ke hutan, karena dia bingung ingin kemana. Orang tua kini tiada, sanak saudara pun tak punya. Hanya celana kolor yang digunakanlah yang dimilikinya saat ini

     Hiduplah dia di hutan di bawah pohon yang besar dia tinggal. Pohon yang daunnya sangat lebat melindunginya dari sinar matahari di siang hari. Pohon yang sangat banyak buahnya, dimakanlah buah itu untuk mengganjal lapar. Hari menjelang malam, angin yang berhembus membuatnya kedinginan. Diambilah daun dari pohon itu, dengan ranting-ranting kecil di anyamnya daun itu menjadi baju agar tubuhnya tak lagi kedinginan. Saat tiba waktunya tidur dia bingung karena tubuhnya akan kotor oleh tanah. Diambilnya lagi daun dan ranting di anyamnya menjadi sebuah alas untuk tidur. Karena daun mudah kering, baju dan alas tidur itu harus ganti dua hari sekali. Begitulah seterusnya daun dan buah dari pohon di manfaatkannya untuk bertahan hidup.

     Hari demi hari telah berlalu tak terasa sudah berbulan-bulan aktivitas itu dilakukannya. Dimanfaatkannya daun dan buah dari pohon itu. Dia senang dia kenyang tak merasa kedinginan. Matahari tepat diatas kepala, sang anak mencoba untuk tidur siang di bawah pohon. Sinar matahari menyengat ke tubuh si anak melalui celah daun pada pohon. Sang anak marah karena tidur siangnya terganggu. Anakpun bangun lalu marah-marah kenapa cahaya matahari ini bisa menyengat tubuhnya padahal dia sudah berteduh di bawah pohon. Dia menoleh ke atas, dilihatnya sinar matahari melalui celah-celah pada pohon yang daunnya kini tak selebat dulu.

     Sang anak hanya bisa menunduk setelah mengetahuinya. Dia sadar pohon yang dulu lebat sangat nyaman untuknya berlindung dari sinar matahari kala siang hari. Kini sudah tidak lagi karena daunnya yg lebat berkurang sehingga muncul celah-celah untuk masuknya sinar matahari. Anak sadar itu adalah ulahnya sendiri, dia memanfaatkan daun dari pohon untuk dibuatnya baju agar tak kedinginan dan dibuatnya alas agar tak kotor saat tidur. Karena terlalu menikmati hasilnya dia lupa kalau apa yang dilakukannya akan menimbulkan masalah di waktu yang akan datang. Daun dia ambil, buah dia makan semua lama-kelamaan akan habis tak bersisa. Tak mungkin jika dia menyalahkan dirinya sendiri, karena jika itu dilakukan tak akan ada untungnya.

     Kini dia sadar apa yang dilakukannya selama ini, hanya marah-marah mencoba mencari akar masalah bukannya mencari solusi. Menyalahkan apa yang dianggapnya salah hingga lupa bagaimana cara menyelesaikan semua masalah. Dia mencoba mencari solusi dengan cara menanam pohon lagi yang banyak sebelum daun dan buah di pohon itu habis. Sehingga kelak saat pohon yang sekarang tak lagi berdaun dan tak ada lagi buah, pohon yang ditanamnya sudah tumbuh besar dan dapat dinikmati hasilnya.

Selasa, 21 Januari 2014

Aneka Warga Twitter

     Sejak tahun lalu, sekitar akhir 2012 aku mulai suka dengan dunia twitter. Yang perlahan menyikirkan FB sebagai situs sosmed yang aku suka. Padahal aku join ke twiter pertengahan 2010 namun baru menyukainya sekarang. Awalnya aku berfikir orang di twitter aneh,gimana bisa sosmed yang karakter terbatas dan untuk bersosialisasi pun terbuka harus saling montion untuk terhubung. Dengan 140 karakter kadang pesan yang disampaikanpun susah tersampaikan dengan jelas, belom lagi terpakai untuk username twitter yang aku montion. Lebih enak sms kan atau facebook, menurutku waktu itu.

     Tapi kini aku menemukan yang asik dari twitter, dimana akun-akun twitter banyak sekali orang terkenal, orang hebat, orang pintar, yang jelas mereka orang yang ahli dalam bidangnya yang suka sekali berbagi ilmu mereka. Dalam karakter terbatas inilah saat orang yang hebat pada pakarnya ini melakukan kultwit kalo ga salah kepanjangan dari kuliah twitter. Jadi mereka membagi ilmu itu dengan twit-twit yang bersambung. Ada pula yang memberi nomor urut agar para folower tak ke bingungan. Kalau orang yang suka berbagi ilmu disini yang aku ikuti kebanyakan para seniman, ahli kesehatan, ahli politik, pelawak, sastrawan, filsuf, dll. Orang-orang seperti merekalah yang bikin aku betah di twitter. Saling share pengetahuan, saling diskusi, dan bertanya jawab. Jadi agak disayangkan kalau twitter hanya digunakan untuk ngetwit dengan orang yang kita bisa temui atau berkomunikasi setiap hari. Tapi ya namanya media sosial ga salah juga di pakai buat seperti itu. Karena tujuan media sosial untuk bersilaturahmi.

     Selain ada pakar yang suka berbagi ilmu tadi aku juga menemui warga twitter yang suka dengan twitwar kalo ga salah kepanjangan dari twitter warrior. twitwar ini sukanya saling debat saling hina saling nyinyir. Untuk hal ini iman saya masih kuat supaya tidak terjerumus. Selain tak ada untungnya juga dapat merusak hati, karena bisa jadi pembenci dan pendedam membuat hati menjadi busuk. Twitwar pun terjadi berbagai golongan dengan beraneka ragam modus di dalamannya.

- Golongan twitwar sepak bola.
Ini golongan asik sebenarnya jika saja dilakukan untuk iseng untuk bercanda. banyak sekali twitwar sepak bola yang buat seru-seruan dan mengahdirkan tawa. Tapi di twit para twitter yang terlalu fanatik atau suka menyebut diri sebagai fans sejati terjadi twitwar saling hina dengan hewan sedunia pun bisa bermunculam di TL (time line).

- Golongan twitwar politik.
Nah ini golongan yang mengerikan karena ada sebagian dari akun-akun ini terdapat modus politik. Misal menjatuhkan lawan politik atau sekedar provokasi untuk menyerang lawan dan menebar kebencian. Jangan kaget pula jika yang awalnya kau kira putih ternyata hitam, atau yang awalnya hitam ternyata putih. Dunia politik dunia penuh sandiwara semua berakting bak aktor dan aktris holywood.

-Golongan twitwar organisasi/komunitas.
Ini semacam twitwar yang bila di dunia nyata semacam tawuran. Mereka seakan mewakili komunitas masing-masing dengan tujuan twitwar hanya ingin pengakuan lawan kalo mereka yang terhebat, terkuat atau paling benar.

     Dan masih banyak golongan twitwar lainnya yang turut meramaikan dunia twitter. Yang jelas semua di lakukan hanya mencari kepuasaan saja. Mungkin saja saat menang twitwar yang mereka rasakan seperti menang lotre.

     Selain itu ada juga bagian warga twitter masuk katagori apa namanya aku pun bingung ingin menamainya. Namun banyak sekali warga twitter seperti ini. Apakah mungkin mereka sedang bemasalah atau memang sangat butuh motivasi. Jadi TLnya penuh dengat retweet-an akun-akun motivasi hidup dan motivasi cinta. Jujur aku juga pernah nge RT namun tak terlalu over. Yah berdoa saja mungkin dengan baca twit motivasi mereka dapat suntikan motivasi jadi lebih baik.

     Kalau warga twitter yang seperti ini termasuk orang lucu. Mereka suka sekali me RT twit-twit ramalan bintang. Hampir tiap hari ramalan bintangnya di RT. Seolah-olah pesan yang aku tangkap dari TL nya dia termasuk orang yang percaya dengan ramalan bintang. Sekarang di logika saja, bintang ada 12 dengan milyaran umat manusia di bumi ini. Akun ramalan bintang di Indonesia banyak sekali, follower akun ramalan ada yang hingga jutaan follower. Mari ambil akun yang punya ratusan ribu saja, ambil sebagai contoh misal 120 ribu. Akun follower 120 ribu dibagi 12 bintang, rata-rata dari follower akun ramalan bintang ini terdapat 10 ribu follower untuk satu bintang. Mungkin tak perlu ilmu seperti mama loren untuk meramal, bahkan aku atau kamu pun bisa melakukannya.

  Contoh saja kita twit ngasal kalo tipe bintang A itu agak pemalu tapi asik kalau dah kenal. Keuangan bintang A lagi mengahwatirkan jangan boros ya sisain untuk ditabung. Percintaan bintang A sedang merindukan seseorang yang sangat jauh.

     percaya ga dari simple di atas dengan follower yang berbintang A yang berjumlah 10 ribu akun, akan ada ribuan akun yang sama seperti ramalam yang aku buat atau sekiranya nyerempet dikit-dikit. Kalau aku sih yakin ada, kamupun bisa melakukannya menjadi admin akun ramalan bintang. Asal ramalan yang kau tulis yang baik-baik tidak memberi ramalan buruk, atau memberi pesan untuk berhati-hati dalam percintaan, keuangan atau karier maka follower yang percaya ramalan akan senang me-RT twet yang kita buat.

     Ada juga warga kuter kepanjangan dari kuis hunter. Jadi akun-akun ini memburu hadiah dari akun yang suka memberi kuis. Aku pun sering ikut ini karena menyenangkan. Selain seru juga banyak hadiah macam-macam, mulai dari pulsa, buku, baju, gadget, tiket liburan/konser, uang tunai dll. Ngeselinnya akun kuter yaitu nyepamnya, jika kamu jadi followernya maka jangan kaget jika TL mu akan penuh dengan cuitannya.

     Demikianlah warga dari dunia twitter yang aku temui, mungkin bisa saja aku akan menemui warga lainnya yang akan lebih seru. Jika ada yang salah dari tulisanku di atas harus dimaklumi ya, namanya juga opini orang ngelindur. Aku ingin membuat warga twitter dengan tipe sendiri. Kamu yang pernah maen twitter pasti tau kan kalau TL pasti banyak sekali twit-twit doa, mari kita jadi warga twitter yang suka meng aamiinkan doa baik me-RT atau hanya dalam hati. Yang jelas harus doa yang baik-baik. Apa kamu tertarik?, mari kita mulai :) .

Senin, 20 Januari 2014

Wong Bejo Kok Dilawan

     Musim hujan selalu bikin ngantuk, mengajakku untuk ngelindur ke blog ini. Kita pasti sering denger "Orang pinter kalahnya sama wong bejo" kurang lebih seperti itulah. Bahkan dapat kita temui salah satu slogan dalam iklan di televisi. Kata yang unik menurutku, karena aku sebagai orang yang kurang pinter berharap jadi orang bejo. Andai ada cara atau les untuk jadi orang bejo pasti aku mau ikut. Tapi kalau memang ada artinya itu belajar, setelah belajar artinya jadi bisa atau jadi pintar bukan bejo. Sedangkan bejo keberuntungan yang tidak di duga-duga, mungkin seperti itu lah mungkin arti bejo.

     Kembali lagi ke "Orang pinter kalahnya sama wong bejo". Jujur pertama kali denger kata-kata itu aku mikir dan berbicara pada diriku "ah apa iya" "ah apa betul". Gimana bisa orang pinter kalah ama orang bejo, orang pinter pasti bisa namanya juga pinter. Kalau orang bejo kan belom tentu pinter atau ga perlu pinter pasti ga selalu bejo terus. Ada saatnya dia akan kalah, aku selalu berfikir seperti itu. Tapi semua berubah setelah melihat film kartun sponge bob.

     kamu tahu kan kartun Sponge Bob setidaknya pernah sekali atau dua kali menontonnya. Banyak sekali karakter yang ada dalam kartun itu, apa kau punya karakter favorit?. Kalu karakter favoritku Patrick Star, kenapa aku suka dia mungkin disebabkan saat aku melihatnya aku seperti bercermin. Aku melihat diriku yang kurang pintar ada di dirinya. Tapi bukan ini yang akan kita bahas, mari kembali ketema "Orang pinter kalahnya sama wong bejo". Lalu apa hubungannya tema kita dengan kartun sponge bob?. Sebagai pecinta kartun Sponge Bob aku suka sekali menontonnya, padahal episodenya diputar berulang-ulang tapi aku tetap suka. Dalam kartun Sponge Bob banyak sekali karakter yang berbeda-beda dan lucu.

     Di karakter Sponge Bob inilah ada kesamaan dengan tema kita. Karakter sponge bob yang akan aku bahas disini yang berhubungan dengan tema adalah Tuan Krab dan Plankton. Kamu yang pernah nonton pasti tak asing dengan karakter itu sebagai musuh bebuyutan abadi. Tuan Krab adalah bos Sponge Bob yang terkenal pelit. Sedangkan Plankton adalah musuh Tuan Krab yang jahat tapi pintar bahkan sangan jenius. Mari kita lihat gambar ilustrasiku yang aku dapat dari google ini.



     Gambar di atas adalah Plankton. Lihatlah betapa jeniusnya dia dengan berbagai macam penemuannya untuk melancarkan aksinnya. Dan kamu pasti tahukan masih banyak lagi penemuan Plankton yang ada di film. Lihat juga dia berkali-kali memanfaatkan uang yang dia pun tahu itu kelemahan Tuan Krab. Kau lihat juga gambar terakhir, tau kan siapa dia?. Dia adalah istri Plankton yang terbuat komputer, aku kurang tau kenapa istrinya komputer. Apa karna dia ciptaannya yang terhebat atau karna Plankton jomblo yang ga laku. Kita tunggu saja mungkin akan ada episode penjelasannya.







     Nah kalau ini Tuan Krab yang tak ada banyak hal yang perlu di terangkan. Intinya dia adalah orang pelit yang bejo. Kenapa bisa bejo?. Yang suka nonton Sponge Bob pasti tau jawabannya. "Orang pinter kalahnya sama wong bejo" inilah yang ingin aku bahas. Yang masalahku dari awal yang berfikir tak selamanya orang bejo itu bejo. Akhirnya aku menemukan jawabannya, mungkin yang dimaksud "wong bejo" itu terdapat pada karakter Tuan Krab. Ini terbukti dalam kartun Sponge Bob dimana setiap episode yang menampilkan Tuan Krab vs Plankton hasilnya akan seperti gambar dibawah ini.




     Semua cara sudah dilakukan oleh Plankton, dengan kejeniusannya diciptakan alat sedimikian rupa. Dengan berbagai macam modus namun tetap saja semua sia-sia yang tak akan bisa mengalahkan Tuan Krab. Bagaimana mau ngalahin orang Tuan Krab itu ya wong bejo,kalo sampe kalah jadi Tuan krab ya bukan wong bejo. Namanya bejo ya bejo mana mungkin wong bejo kalah, kalau kalah itu artinya "bukan" wong bejo. "Wong bejo kok dilawan".

     Aku yakin pasti ada orang yang bener-bener pantas disebut sebagai wong bejo. Atau mungkin aku, atau malah kamu. Itu bisa saja terjadi, namun jika tidak sangatlah penting untuk menjadi pintar. Pintar adalah salah satu bekal kita menjadi orang hebat dan siapa tahu bejo sesekali mampir di kita. Maka mari bersiap-siap mulai dari sekarang kita cari bekal ke pintaran dan berdua agar bejo menghampiri kita. Siapa tahu malah sehabis baca ini kamu jadi wong bejo sesungguhnya, yah kalaupun tidak semoga aku dan kamu juga pernah ngerasain bejo kalo bisa sih sering-sering. HIDUP BEJO :D .