Kamis, 15 Februari 2018

Banyak Pohon Bambu Mengelilingi Desa, Inilah Fungsinya

Berbeda dengan perkotaan yang dikelilingi baliho dan gedung tinggi, di pedesaan akan lebih banyak melihat desa yang dikelilingi pohon bambu. Setidaknya itulah yang tampak di daerah saya di mana setiap desa dikelilingi pohon bambu.

Sempat berpikir untuk apa pohon bambu itu? Jika memang tumbuhan liar kenapa tidak ditebang saja. Selain terlihat lebih cerah juga tak perlu lagi capek-capek membersihkan daun bambu kering yang jatuh dan jumlahnya sangat banyak setiap hari. Jika sengaja ditanam kenapa saat butuh bambu buat dinding rumah orang-orang harus beli. Bahkan ada yang menjual gedek (dinding bambu) sudah dianyam siap pakai. Pemandangan penjual bambu utuh dan gedek selalu menghiasi jalanan dekat pasar yang sampai menutup jalan rumah nenek. Beroperasi dari jam tiga subuh sampai jam lima.

Bukan mendapat sebuah jawaban saat kecil malah dikasih mitos oleh orang tua. Jika bermain di sana nanti ketemu setan, mitos ini juga didukung oleh suara decitan bambu yang bergesek kadang-kadang terdengar tanpa ada angin. Suara itu mirip saat sedang duduk di lincak (kursi panjang dari bambu). Setidaknya mitos itu cukup mampu membuat anak-anak tidak main di area pohon bambu karena memang banyak ranting bambu yang tajam berserakan tertutup daun bambu yang kering.

Setelah hampir 20 tahun akhirnya tahu apa fungsi bambu sebenarnya. Jika Game Of Thrones ada the wall untuk menahan white walker maka pohon bambu di desa adalah dinding untuk menahan serangan angin. Sebuah jawaban yang didapat dari pembuktian diri sendiri.

Berawal dari tahun 2015 yang menempati rumah baru yang ada di pinggir desa atau perbatasan dengan desa lain. Berada di perbatasan secara tidak langsung keluar dari pohon-pohon bambu dan hanya dikelilingi sawah.

Depan Rumah

Depan rumah tampak sawah dan desa tetangga yang dikelilingi bambu.

Kiri rumah

Kiri rumah tampak sawah dan desa tetangga yang lain.

Kanan rumah

Kanan rumah tampak sawah yang ditanami tebu dan desa sendiri yang dikelilingi bambu.

Belakang rumah

Belakang rumah tampak sawah dan desa sendiri

Dengan letak rumah yang dikelilingi sawah setiap hari merasakan embusan angin yang langsung masuk ke dalam rumah. Bagi orang yang biasa ke sawah pasti tahu bagaimana angin di sawah. Untuk yang belum tahu bisa melihat video yang saya unggah.

Link video

Angin pada video masih cukup normal. Terkadang sepoi-sepoi terkadang lebih kencang dari itu. Saat angin datang tanpa adanya bambu akan langsung menghantam rumah. Memang tidak akan menyebabkan rumah sampai roboh. Tapi saat angin kencang disertai hujan mampu membuat air hujan masuk ke dalam rumah. Masuk lewat mana? Masuk lewat atap. Karena angin kencang mampu sedikit mengangkat genteng rumah. Saat genteng terangkat oleh angin saat itu juga hujan deras yang tertiup angin masuk dari sela-sela genteng yang sedikit terangkat. 

Link video

Desain rumah di sebuah pedesaan rata-rata masih belum menggunakan plafon. Air yang masuk dari sela-sela ganteng itu pun akhirnya terjun bebas di dalam rumah tanpa adanya penghalang. Kejadian seperti ini bisa berkali-kali terjadi saat hujan deras disertai angin kencang. Bahkan tahun 2017 laptop saya sampai mati karena basah dan menulis ini semua dilakukan dari HP (curhat).

Pohon-pohon bambu inilah yang sebenarnya sengaja ditanam bukan tumbuhan liar. Dan itu juga alasan kenapa saat warga butuh bambu untuk gedek, lincak, gubuk, dan apa pun yang menggunakan bambu tidak mengambil dari belakang rumah. Dengan adanya pohon bambu mampu menghalangi angin yang datang dari sawah supaya tak sampai ke rumah warga.

Link video

Selain menemukan jawaban untuk apa pohon-pohon bambu itu? Juga menemukan jawaban dari mana asal suara pohon bambu berdecit. Decitan pohon bambu dihasilkan dari embusan angin yang membuat pohon bambu saling bergesek. Dan angin yang dihalau tak terasa sampai ke rumah membuat seolah-olah bergesek sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar